Karaton Kacirebonan

Letaknya dekt bgt sama keraton kanoman, tinggal jalan 15 menitan. Keratonnya sepi pengunjung walaupun waktu itu hari libur. Museumnya tepat ada didalam keraton dan sultannya tinggal persis disebelah keraton.

Keraton Kacirebonan didirikan oleh Pangeran Muhammad Haerudin, seorang putra mahkota Sultan Kanoman IV yang menentang kolonialisme.

Tahun 1670 terjadi pertempuran hebat di Cirebon, yang mengakibatkan banyak sekali pejuang dari tanah Cirebon. Awalnya dipicu oleh kedatangan Belanda di keraton kanoman didampingi Pangeran Haerudin. Sehingga memunculkan perlawanan oleh putra mahkota Keraton Kanoman yakni Muhammad Haerudin.

Pertempuran ini memakan waktu hingga 5 tahun lamanya, dan pergolakan yang terjadi tidak perang fisik terus. Tetapi juga politik, budaya dan sosial. Hingga tahun 1696 Pangeran Muhammad Haerudin ditangkap dan diasingkan di Ambon Maluku.

Dengan diasingkannya putra mahkota, maka terjadi kekosongan pemerintahan. Akhirnya Belanda memutuskan untuk pengangkatan Pangeran Imamudin menjadi Sultan Kanoman V. Akan tetapi pergolakan di masyarakat terjadi, hingga Pangeran Muhammad Haerudin kembali ke Cirebon dan mendirikan Keraton Kacirebonan dan bergelar Sultan Carbon Amirul Mukminin tahun 1808.

Keraton Kacirebonan hingga saat ini masih tegak berdiri, dan memiliki kontrsuksi layaknya keraton Islam lainya di Indonesia. Dan tentunya sudah menjadi cagar budaya Cirebon.

Sejuk tempatnya karena banyak pohon besar dan rindang. Selain nganter kakak les nari topeng sekalian bawa si bungsu bermain-main disini.

When you buy a ticket a guide will be automatically assigned to accompany you but it would be better if they also have a clear policy about the guide fee

Alhamdulillah, bisa belajar sejarah keraton Kacireboanan langsung dari salah satu keluarga keraton. Sambil menikmati sajian khas berselera Nasi Bogana. InsyaAllah suatu saat akan kesini lagi.

Walau tidak seluas dan semenarik keraton kasepuhan, lokasi keraton ini masih cukup menarik utk mengambil gambar. Tour guidenya jg cukup menjelaskan sejarah keraton

Salah satu tempat bersejarah di Cirebon tapi bedanya dengan keraton lain yang berada di Cirebon, keraton ini terbilang cukup garing dan sepi pengunjung dengan kebersihan yang tidak diurus dan "tour guide" yang sangat menganggu karena selalu mengikuti pengunjungnya walau si pengunjung tidak mau menggunakan guide. Sayang sih.

Keraton Kacirebonan has a color with green elements that dominate.there are stores various ancient collections of objects laden with history.
Great guide! We learned a lot
He was friendly, warm and knowledgeable.
He also took photos for us. Thank you, Sir

If you're lucky then you've got the chance to meet with the sultan himself like I did. I did not recognized him at first until I saw the current sultan picture in the wall then I realized I just met the humble sultan

Beautiful Keraton, plenty of things to see. According to the guide, the current Sultan lives right across the street and have events here. Cool to be able to see the original clothes of the old Sultans here.

Tempat bersejarah yang masih banyak orang belum tahu. Keraton Kacirebonan adalah satu dari keraton yang ada di Cirebon. Wisata bersejarah. Tempat bersih, nyaman, rindang dan ramah pelayanannya. Bangunan bersejarah dari tahun 1808. Tersimpan benda-benda bersejarah peninggalan jaman perjuangan dan ada pedang pemberian Raja Belanda tahun 1808. Dan banyak lagi benda bersejarah serta dokumen-dokumen sejarah serta gamelan pusaka keraton yang di bunyikan setahun sekali. Ayo.wisata di Keraton Kacirebonan.
Ada Paket Makan bersama Sultan juga.

Cocok untuk wisata Sejarah terdapat musium juga. Rame dan padat jika di bulan maulid atau Rabiul Awwal

ONE of three Palaces in Cirebon city. The smallest one but nice and interesting to visit. Occasionally have traditional performances which open to public.

The website and the management needs to upgrade it's information for international travelers interest. Last time I checked they have no foreign speaking guide stand by.