Museum Jenderal Sudirman

Baru pertama kali kesini, bayar didepan 3rb, tempat bersih, bagus utk belajar sejarah, parkir luas, banyak pohon jd nyaman ga panas

Salah satu museum yang masih terawat dan terjaga

Ada taman bermain becak di area museum

Tempatnya bagus, nyaman, bersih pula.untuk momonganak pas bgt di monumen, karna bisa mengenal sejarah, trus juga ada tamannya loh di monumen

Museum yang menggambarkan perjuangan pahlawan nasional panglima besar sudirman yang ditakuti penjajah belanda

Harga tiket yg terjangkau semua masyarakat. Banyak pohon yg rindang.toiletnnya lebih dibaguskan lg

Bagus dan bersihlah termasuke, ana becak2ane jg anake nyong betah pisyan ra gelem balik. Adem silir silir

Museum Panglima Besar TNI Jenderal Sudirman ini terletak di Purwokerto tepatnya terletak di pingggiran kota Purwokerto sebelah barat yang berjarak kurang lebih 3 km dari pusat pemerintahan Kabupaten Banyumas. Museum Panglima Besar TNI Jenderal Sudirman ini di bangun tahun 1976 dan diresmikan oleh Wakil Panglima Angkatan Bersenjata, Jenderal Soerono pada 21 Maret 1977. Bangunan ini didirikan untuk mengenang perjuangan dari Jendral Soedirman. Museum ini terdiri dari dua lantai. Pada bagian bawah berisi diorama, foto-foto perjuangan, duplikat peninggalan Jendral soedirman dan lain-lain. Sedangkan pada lantai atas terdiri dari relief sejarah bangsa indonesia dalam perang kemerdekaan 1945, relief perjuangan Jendral Soedirman dalam merebut Yogyakarta kembali sebagai ibukota Indonesia pada saat itu, dan patung panglima besar Jenderal Soedirman duduk di atas punggung kuda. Museum Jendral Sudirman ini menjadi wilayah edukasi yang paling cocok dikunjungi karena di museum ini terdapat bukti-bukti perjuangan Jendral Sudirman. Mulai dari foto-foto hingga diaroma kehidupan serta perjuangannya di simpan dengan rapih. Di Museum ini terdapat toilet, mushola, warung makan, arena bermain anak-anak seperti kolam renang, ayunan dan lain-lain. Untuk pengunjung dikenakan biaya masuk Rp. 3000, - per orang. Tidak ada biaya parkir untuk kendaraan atau gratis. Jam operasional Museum Jenderal Sudirman buka setiap hari Senin hingga Minggu, mulai buka pada pukul 08.00 sampai 15.30 WIB. Museum ini tidak pernah sepi karena berada di pinggir jalan.

Tempatnya luas bgt, namun untuk ruang pameran (museum) agak kurang lengkap, karena hanya ada beberapa miniatur mengenai sejarah Panglima Jenderal Sudirman serta replika tandu dan alat perang lainnya. Semoga kedepannya bisa diperlengkap lagi Sebenarnya bukan hanya tempat pameran saja, tetapi ada area bermain anak serta kolam renang

Sekarang sudah ada kolam renangnya yg dulunya taman kelinci, kedalaman 50 cm jadi aman untuk anak2. Tapi tetap dalam pengawasan orang dewasa yaa, Htm tetap sama 3rb per orang. Parkir 2rb, selamat berekreasi

Terdapat patung panglima jenderal Sudirman yang naik kuda dan di sampingnya ada sebuah kendaraan tank / kendaraan lapis baja

Wisata edukasi museum panglima besar jenderal soedirman. Lantai 1 ada diorama jenderal soedirman semasa hidupnya. Lantai 2 ada relief serta patung jenderla soedirman. Ada taman yang luas untuk mainan anak-anak. Tiket masuk 3000 rupiah

Monumen sekaligus Museum Panglima Besar TNI Jenderal Sudirman Purwokerto mengangkat riwayat hidup serta kiprah Jenderal Sudirman, terutama semasa Revolusi Nasional Indonesia (1945-1949).

Bangunan utama terdiri atas dua lantai. Seluruh koleksi terletak di lantai dasar, sementara patung dan monumen Jenderal Sudirman terdapat di lantai atas. Kompleks museum/monumen cukup luas dan hijau, dilengkapi area piknik dan taman bermain.

Koleksi utama terdiri atas diorama perjalanan hidup Jenderal Sudirman dan foto-foto lawas era Revolusi Nasional Indonesia. Terdapat pula replika tandu yang digunakan Jendral Sudirman selama bergerilya serta koleksi kemiliteran berupa sampel senjata api.

Pada Februari 2022, biaya tiket masuk IDR 3.500, sudah termasuk parkir luas untuk aneka jenis kendaraan. Tersedia fasilitas dasar seperti toilet, tapi tidak terdapat retoran/kafe/gift shop. Museum masih kurang ramah untuk pengunjung dengan disabilitas.

Secara umum, kuantitas dan kualitas koleksi yang dimiliki masih relatif minim. Detail diorama masih kurang maksimal, namun sudah memiliki deskripsi yang cukup mudah dimengerti, meski hanya tersedia dalam bahasa Indonesia.

‍‍‍ Area halaman yang hijau dan luas, cocok untuk berolahraga dan piknik bersama keluarga dan anak-anak.

Ulasan lengkap termasuk kisah lebih lanjut terkait kisah persahabatan Jenderal Sudirman dan Presiden Sukarno selama era Revolusi Nasional Indonesia dapat disimak di podcast Menyang Museum via Spotify & YouTube.

Its like a memorial hall for Indonesian independence movement.its place for children's education and picnics

Cukup dekat dengan pusat kota Purwokerto. Salah satu museum yang ada di kota satria yang memorable. Karena di tempat ini ada semacam diorama (?) tentang perjalanan sejarah. Kita bisa berkeliling di dalamnya sambil foto-foto dengan diiringi suasana yang cukup hening meski kita tidak datang sendiri. Dan biasanya di dalam juga akan disetel lagu-lagu dengan nuansa nasionalis yang yeah, cukup membuat bulu kuduk saya meremang. Hehe. Oh ya, selain itu, di halaman luar yang cukup luas juga ada beberapa mainan anak-anak. So, cocok juga bawa anak ke tempat ini. Tempatnya luas, rindang, adem, sejuk dan di luar ada banyak bakul jajan hhehehe.

Sdh dibuka utk umum. Lokasi pinggir jalan raya dan mudah dilihat. Bisa naik angkutan umum atau kendaraan pribadi.parkir luas

Tambah ramai dan seru dg hadirnya 2 tank baja. Belajar sejarah dan bermain bisa dilakukan. Tempat cocok acara gathering keluarga.atau sekolah.atau perusahaan.karena luas n ada lapangan rumput yg cukup.namun utk tempat berteduh spt gazebo dll masing kurang.

Tiket masuk yang terjangkau, ada fasilitas wc umum dan musholanya. Banyak permainan untuk anak-anaknya juga.

Koleksi museumnya kurang begitu menarik. Dan tidak ada pengembangan terkait koleksi dan pelestarian isi. Cuma bagus buat wisata dengan keluarga. Sekarang mainan anak juga ditambah, lumayanlah buat tujuan liburan yang deket.

Seperti kebanyakan musium penyajiann dan visualisasi sejarah yg terjadi kurang menarik untuk anak.melinial.

Museum sangat sepi pengunjung. Padahal di dalam bagus cuma kurang pencahayaan, udara yg panas di dalam & sebaiknya ada sound yg dimana menjelaskan perjalanan jendral sudirman jadi suasana museum hidup.