ULASANTEMPAT.COM

RM Alas Daun - Bandung

Alamat Jl. Citarum No.34, Cihapit, Bandung Wetan, West Java
Telepon +62 22 7231101
Jam 10:00-22:00
Situs web alasdaun.com
Kategori Sundanese restaurant, Buffet Restaurant
Peringkat 4.1 42 ulasan
Perusahaan serupa di dekatnya
Raja Sunda — Jl. Dr. Djunjunan No.63, Pajajaran, Kec. Cicendo, Jawa Barat
Warung Nasi Bancakan — Jl. Diponegoro No.25, Citarum, Bandung Wetan, West Java
Sindang Reret Bandung — Jl. Surapati No.53, Sadang Serang, Coblong, West Java
Ponyo Malabar — Jl. Malabar No.60, Malabar, Kec. Lengkong, Jawa Barat

RM Alas Daun - Bandung ulasan

42
Sortir dengan: tanggal rating tertinggi nilai terendah paling bermanfaat
Fachrul
17 November 2023 5:04

Sekarang aneh tapinya kok ya, nasinya ga pake bakulan gt ditakerin sm akangnya gt di meja. Bukan dikasih bakulan gt.
Kalo makanan enak, sambel enak

widya
08 November 2023 15:51

Makanan nya enak enak mana murah lagi, saya saranin kalian kesini, murah bgt setiap hr beli makanan disini,

Muhammad
04 November 2023 0:58

Menu pilihanya banyak, harga juga terjangkau.
Bisa langsung pilih makanan depan mata.
Bisa lesehan (non-smoking), atau meja (smoking)
Mungkin parkiran yg agak kecil.

irwan
02 November 2023 23:23

Pilihan makanan lumayan banyak
rasanya menurut saya biasa aja
yg menurut saya kurang banget: lalatnya banyak bangeetttt
harusnya pihak resto bisa mengusahakan soal lalat2 ini lah

rayi
25 Oktober 2023 3:14

Banyak lalat.meja dan bawah meja kuranh bersih. Lalat nya sih banyak banget Ya Allah. Makanan sih so so

Muhamad
24 Oktober 2023 23:37

Terlalu sedikit porsinya dan rasa tidak nikmat. Tidak sesuai harga, parkir bus sangat mahal. 50ribu sekali parkir. Padahal bukan parkir resmi

DWI
14 September 2023 7:10

Bagi pengunjung yang sedang berada di Bandung khususnya seputar gedung Sate, sayang kalau tidakampir ke RM Alas Daun karena akan kehilangan kesempatan untuk menikmati masakan rumahan ala Sunda

Rudy
14 September 2023 6:04

Rumah Makan Alas Daun di Bandung menawarkan pengalaman kuliner yang istimewa dengan menu khas Sunda yang menggugah selera. Dengan suasana yang santai dan ramah, tempat ini cocok untuk keluarga, teman, dan acara santai lainnya.

Aneka sambal yang nikmat menjadi daya tarik tersendiri bagi para pecinta makanan pedas. Tapi, sambal ijo-nya pakai kencur, not my cup of tea.

Tak hanya sambal, ayam goreng dan ayam bakar mereka juga patut diacungi jempol. Dengan cita rasa yang lezat, daging ayam yang empuk, dan bumbu yang meresap sempurna, hidangan ini menghadirkan sensasi kenikmatan kuliner Sunda yang otentik.

Selain makanan yang lezat, kecepatan dan keramahan staff di Rumah Makan Alas Daun patut mendapatkan pujian. Mereka cekatan dalam melayani pelanggan dan sangat membantu dalam memberikan rekomendasi menu yang sesuai dengan selera dan preferensi.

Tak hanya makanan dan layanan yang memukau, restoran ini juga menciptakan lingkungan yang nyaman dan menyenangkan. Dekorasi yang berkesan, serta suasana yang hangat dan akrab, menambah nilai tambah bagi pengalaman makan di tempat ini.

Rumah Makan Alas Daun merupakan pilihan yang tepat bagi siapa saja yang ingin menikmati hidangan khas Sunda yang autentik, suasana yang menyenangkan, dan pelayanan yang memuaskan. Dengan segala kelebihan yang dimiliki, tidak mengherankan jika tempat ini sering menjadi favorit bagi banyak orang.

Cuma tempat parkir kecil, jadi disarankan kalo kesini pakai transportasi umum aja.

Lian
10 Januari 2019 21:57

Makanan lumayan enak tp mahal antri, unik ga pake piring asa di desa lokasi terjangkau tp macet tempat luas nyaman tenang

Muhamad
24 Desember 2018 20:50

Mantap ini. Harganya ga mahal. Makannya banyak variasinya. Enak-enak. Suasananya enak. Sambelnya enak. Goreng-gorengnya juga enak. Penyajian tidak terlalu lama. Cocok buat makan bareng keluarga. Bakal balik ke sini lagi kalau main ke Bandung. Lokasinya sangat strategis. Tempat parkir luas.

Yusli
23 Desember 2018 16:02

Makan bareng sama keluarga dll sangat bagus disana tersedia tempat makan dengan alas daun tidak pakai piring. Untuk Lesehan di perbanyak lagi & musholla posisinya bisa dibawah karena untuk orang tua >50 tahun untuk naik tangga itu cukup berat.

Emilia
22 Desember 2018 22:57

Loved it 1 year ago in 2017. Return back twice in 2018, the latest one around June, with my parents and we are not planning to come back again. The food wasn't so great anymore, service was sub-standard and all orders got mixed up, still reasonable but higher price, spent about IDR 60,000/person here. I was here for Monday lunch (2 PM, not a peak hour). The restaurant was not crowded and because of that, they didn't allow me to sit where I wanted. I don't want to sit all the way deep inside the restaurant because I bring some elderly people so I just don't want them to walk that far. They insisted that the foyer area that I want was closed and all customers should be seated inside. Reluctantly we go inside, then 10 minutes later another family bringing their grandparents want to sit in the foyer area too but the waiter still insist that this family have to sit inside so the waiters can conveniently cater them. I really wish they would have consider what the customers need instead of their own convenience in serving. After all the seating arrangement drama, they didn't get my order right. Paid for "empal" that never came out, juice that is basically water, overly cooked chicken and fish, mixed up my order with someone else's, and we end up going home feeling upset because of the poor quality of food and service. So, final review: not going back again.

Tia
22 Desember 2018 5:18

Rumah makan makanan khas sunda dengan ciri khas makan pakai alas daun atau ngaliwet.
Rekomendasi makanan, ayam daun pandan, tahu yunyi, dan sambalnya. Rasa makanan lainnya standar apalagi pada saat beli, ada beberapa bahan makanan yang tidak segar atau mungkin sisa kemarin yang terasa.
Rekomendasi bagi yang ingin mencoba pengalaman makan dengan alas daun walaupun sebenarnya hal tersebut merupakan hal umum di setiap rumah makan sunda.
Selalu penuh di jam makan siang.

Andi
20 Desember 2018 1:40

Rumah makan yang menyediakan makanan khas sunda, jika ingin menikmati makanan khas sunda Anda bisa datang ke tempat ini untuk mencobanya, dan yang unik adalah ditempat ini Anda tidak menggunakan piring tetapi menggunakan daun sebagai alas untuk wadah makan, sehingga suasana pedesaan terasa ditempat ini

Veronica
19 Desember 2018 15:59

Makanan rasa lumayan enak 7,5/10 harga lumayan makan ber6 habis 500rban.
Makan pakai daun pisang tapi waktu d lap pakai tissue ternyata daunnya kotor bngt.akhirnya kita minta piring
Yg bikin nga nyaman ada beberapa lalat hijau, padahal sudah nyalakan lilin.kita jadi lebih sibuk ngusir lalatnya drpd makannya hahahaaa.

Emma
18 Desember 2018 7:28

Gak pernah gagal kalo pgn makan enak disini.enak bgt ayam, kentang yg diiris tipis2, kacang roay, tahu sambel, iganya mantaaaap pisan euy.tempat makan favorit

Pan
16 Desember 2018 21:40

Makan ala Sunda. Menu pilihan anda disajikan diatas daun pisang di atas meja dan tentu lebih asyik dengan pakai tangan.

Amperiano
14 Desember 2018 11:16

Rumah makan khas Sunda dengan banyak ragam menu. Makannya beralaskan daun pisang.
Tempatnya luas.tapi sayang kurang taman di dalamnya.

Muhamad
09 Desember 2018 16:53

Tempat makannya lucu, makan pakai alas daun pisang sesuai namanya. Masakannya lumayan, cuma nasinya pas disendokin, jadi gak bisa nambah. Hehe. Bentuknya prasmanan jadi pilih dlu makanannya lalu bayar di kasir.

Martina
07 Desember 2018 2:09

Traditional Sundanese restaurant, not very big parking lot. More ideal for groups than for solo/couple. Very accomodating place for large groups. Good choice for tourist. Large tables and sturdy chairs. Adequately clean place, but there was only 2 wash basins outside, so sometimes when crowded you had to queue. And sometimes it got very crowded, especially when there were buses of tourists visiting. Not too fancily decorated, just enough to set the place in sundanese ambience. The welcoming waitress assigned a table and ushered us straight to the food tables inside. Another waitress took notes and prepared food we chose (one waitress per table). Raw salad and sambals were self-service (but not free, so take them in sufficient amount only). Very wide array of meats and vegetables and sambals was offered, you'd got difficulties to choose, believe me. Plain tea was served free in small glasses, you could ask for refill (standard Sundanese). Fish and other sea products was rather highly priced, about 25-30k per smallish piece. Sate maranggi was delicious and decently priced, also in smallish size. We paid about IDR230k total. As in the restaurant's name, our eating section was table covered by a 30cm long banana leaf, and bare hands. A unique experience for tourist:) Taste was excellent, for rather high but still adequate price. There are also some traditional snacks could be ordered from small huts lined outside, so don't forget to check them out.

Tambahkan ulasan