Gedung Papak
Alamat | No, Jl. Ir. H. Juanda No.157, RT.001/RW.005, Margahayu, Jawa Barat |
Kategori | Children's Museum, Public Library |
Peringkat | 5 4 ulasan |
Gedung Papak ulasan
4Salah satu tempat bersejarah di kota Bekasi. Menjadi tempat berkumpul para geliryawan. Sekarang difungsikan menjadi mushola
Sejarah Kota Bekasi dimulai dari Gedong Papak. Cagar Budaya yang harus dilestarikan.
Gedung Papak merupakan bangunan bersejarah. Pada saat revolusi fisik, kawasan disekitar gedung papak merupakan area pertempuran antara RI dan Belanda. Awalnya gedung ini milik seorang keturunan tionghoa, Lee Guan Chin.
Dijadikan markas oleh K. H. Noer Alie sebagai basis perlawanan pejuang rakyat Bekasi karena posisinya di tepi timur kali Bekasi. Kemungkinan Lee Guan Chin meninggalkan gedung ini dan bermigrasi ke tempat yang lebih aman dari peperangan. Hingga saat ini belum ditemukan berkas penyerahan hibah bangunan kepada K. H. Noer Alie.
Terimakasih Komunitas Historika Bekasi, wabilKhusus omEndra Kusuma dan kawan-kawan lain yang tau banyak seluk beluk kota Bekasi.
Gedung Papak berlokasi di jalan Insinyur Haji Juanda No. 100, Desa Margahayu, Kecamatan Bekasi Timur, Bekasi. Gedung yang dibangun pada awal abad ke-20 tersebut berdiri di atas tanah seluas 1,5 hektar. Luas bangunannya mencapai 2.500 meter persegi.
Bangunan yang oleh masyarakat sekitar disebut Gedong Papak ini dibangun tahun 1930. Gedong berarti rumah. Sedangkan kata papak berasal dari istilah pak-pak yang bermakna rumah yang atapnya tidak menggunakan genteng melainkan dibuat rata. Hal itulah yang menjadi ciri khas Gedung Papak.
Pemrakarsa sekaligus pemilik awal Gedung Papak adalah tuan tanah Cina bernama Lee Guan Chin. Ia membangun kediamannya dengan gaya arsitektur yang kala itu sedang populer. Tidak mengherankan jika bentuk bangunan serupa dapat dijumpai di daerah lain seperti Jakarta, Tangerang, Bogor, Semarang, hingga Kudus.
Lee Guan Chin merupakan seorang saudagar yang dekat dan peduli pada masyarakat sekitar. Pada masa pendudukan Jepang, dengan sukarela ia menyerahkan Gedung Papak kepada Kyai Haji Noer Ali yang merupakan pimpinan gerakan revolusi di Bekasi. Bangunan itu kemudian dijadikan markas perjuangan rakyat setempat.