Warung 1945

Simple restaurant offer traditional and delicious food from Dutch colonial era.
Also restaurant owner was very humble to greet their customers.
Must try many delicious dish here:
- Nasi semur sapi Rp 45.000+ tax 10%
- Huzarensla Rp 29.091+
- Tahu petis 10 pcs Rp 29.091+
- Nasi bakmoi Rp 42.727+
- Gado-gado siram Rp 38.181+
- Nasi ayam Semarang Rp 40.000+
- Nasi pindang Kudus Rp 40.000+
- Kroket Belanda Rp 28.182+
- Galantine Rp 45.454+
- Poffertjes 8 pcs Rp 20.000+
- Lumpia Semarang 2 pcs Rp 40.000+

Have branch at Gading Serpong area: TULP Indo-Dutch Restaurant.
This resto could maintain their delicious gado-gado (salad) and sop buntut (oxtail soup).

Makanan nuansa Javanese n Dutch, Nasi ayam semarang cukup pedas tapi sambel goreng labu nya kurang gurih (santannya), galantine nya enak, bagian luarnya crispy, saos galantin jg gurih sedap. Rum raisin ice cream jg enak + free 1 gelas air putih krn beli ice cream

Recently made an updates its current location. Easy to find only needs a few minutes walk from the entrance of their rented property

Suasana cukup nyaman ber ac dan bersih tidak ramai mungkin lagi lewat jam makan siang saat kami berkunjung ya, makanan cukup oke, dng ciri makanan jawa dan holland

Ice cream n puddingnya sangaat enak. Plus makan korket dg acar mustard.yummy tingkat plafond

Menu Resto ini, spt menu tempo dulu, belanda2 an gitu yah. Spt salad, Bistik lidah, sop tomat, galantine, carbonara semua nya enak.suasana nya juga cool, Harga nya murah.
Lokasi nya, rada susah dikit cari nya

Buat pecinta kuliner, boleh juga mencoba bersantap di Warung 1945 yang menyajikan kuliner khas negeri Belanda. Ada bistik lidah sapi, bitterballen, kroket, kue-kue dll. Ada pula menu Nusantara seperti garang asem dan sop buntut. Rasa makanan dan minumannya enak, pas di lidah saya. Porsinya juga pas dengan harga yang sepadan. Bisa mengajak keluarga, sahabat dan relasi bisnis bersantap di sini. Tempatnya cozy dan bersih ber-desain-kan gambar-gambar khas negeri Belanda.

Service is.kind of slow.the food is kind of ok to good. But it is a good place to enjoy heritage food around greenville tanjung duren.

My other suggestion to this place is that.better to provide way more seatings downstair, since a lot of customers are elderly. So, it will help them a lot of they dont have to climb that fleet of stair to have their meal.

Homey looks despite located in a shop house complex.initial impression: CLEAN and TIDY.next, food taste: Just like mama's home cooking.all presented well.price: very reasonable for quality served.will revisit for other menu.

Location not easy to find moreover when in the address the company's sign is blured. So finding the correct address location is horrible. Please fix the signage

Enak makanannya. Perpaduan Makanan Belanda dan Indonesia yang rasanya makanan rumahan. Nyaman jg tempat makannya.bersih

Lunch here… place is Clean! Homemade cooking alias masakan rumahan… taste Ok, overal OK. Not so Many people… wE order 3 menu… galantine, spaghety, and chicken S. All
Food acceptable.portion medium tO small.

We came 5 person in group.
We order 2 portion of galantines, it was serve beautifully.
Also nasi pindang, huzaren sla, tomato soup with red bean, popertjees, tahu petis.
All are delicious, except the popertjes.

Already told to waitres NO cinnamon. Just plain sugar. But they give cinnamon. Huh.

Then the drama come.
All orders already come, except popertjes.
4 person already finished eating our menu.but one person still waiting for her popertjes.waiting more than 60 minutes.and when finally her order serves with Cinnamon.

Quiet dissapointing.she starving only look at us eating. And our group become awkward

Makanan Indonesia dan Belanda dengan citarasa tahun 1945. Saya sangat suka dengan menu nasi pindang kudusnya, porsi kecil, saya sanggup menghabiskan 2-3 porsi sendirian. Menu lain yang tidak kalah lezat adalah Tahu Petis, enak sekali, susah berhenti melahap tahu petisnya. Warung ini sudah buka selama 6 tahun, tetapi entah kenapa, saya baru tahu warung ini baru-baru ini saja. Recommended! Must try!

Paduan makanan Indonesian and Dutch. Tempatnya agak terpencil karena masuk jajaran ruko-ruko tetapi cukup mudah untuk ditemukan karena adanya plank yang cukup besar kalau Warung 1945 ada di situ. Tempatnya ada 2 lantai, tapi restoran utamanya itu di lantai 2. Karena kalau sudah tua sekitar umur 36 tahun dan gendut agak PR banget sih harus naik tangga apalagi mulutnya sampah bawel kayak Mrs. Tt. Pesan menu Dutch dan Indonesian nya. Spaghetti Carbonara nya sih creamy banget, kalau sudah mau habis rasa enek nya tuh berasa banget jadi jangan rakus rakuslah sama uang. Eh kok balik kesana lagi. Spaghetti Bolongnaise nya sih ok dan ada kriuk2 nya yang bikin kayak enak gitu sih. Tahu Telor nya juga ok.

Tongue Steak with Mashed Potato and Biterballen are recommended.
But small portion of Pindang Kudus Rice is not.

For me this place is amazing.the place is comfortable and cozy.like a home not a house.i am falling in love with this place.the foods taste is very good.an ice cream is nice (home made). I love it

Service was exceptional, food was great.
Definitely a cozy place to hang out (after pandemy).

Bistik lidah adalah salah satu hidangan ikonik Indonesia-Belanda, di sini empuk tp masih chewy berasa lidahnya. Kuahnya agak terlalu asam buat saya, tapi sayuran dan mashed potatonya enak, well seasoned and well cooked.

Dari segi tempat cukup nyaman untuk makan bersama keluarga dan orang2 tua. Walaupun tempat parkirnya agak menyulitkan. Apalagi kalau papasan.

Tempat kecil yg cukup nyaman utk bersantap makanan ala Holland dan Indo. Yg hrs dicoba adalah steak lidahnya dgn dessert rum raisin es krim bikinan sendiri.