Gedung Kesenian Jakarta
Alamat | Jl. Gedung Kesenian No.1, Pasar Baru, Sawah Besar, Jakarta |
Telepon | +62 21 3441892 |
Jam | 00:00-24:00 |
Situs web | gedungkesenianjakarta.co.id |
Kategori | Art Center, Tourist Attraction |
Peringkat | 4.5 31 ulasan |
Perusahaan serupa di dekatnya Taman Ismail Marzuki (TIM) — Jl. Cikini Raya No.8, Cikini, Menteng, Jakarta Galeria Sophilia — Calvin Tower Lt.6-7, Jl. Industri Raya Blok B14 Kav.1, Kemayoran, RW.10, East Pademangan, Pademangan, Jakarta Taman Ismail Marzuki — Jl. Cikini Raya No.73, RT.8/RW.2, Cikini, Menteng, Jakarta Sikumbang Tenabang — Jl. Lontar Atas No.121 2, RT.2/RW.12, Kb. Melati, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta |
Gedung Kesenian Jakarta ulasan
31This Unique Building Was Inaugurated In 1821 And Named Theater Schouwburg Weltevreden Which Translates To Weltevreden Theater. It Was Used As Theaters & Cinemas A Few Times. The First Youth Congress Was Also Held Here In 1926.
Gedung pertunjukan yang tetap mempertahankan bangunan sejak jaman batavia, klasik nya dapet banget.
A venue with accoustic wall around the auditorium and a great place to watch orchestra.
Before now, in the both foyers there're pictures of performing art which was happened in Gedung Kesenian Jakarta so it's like time capsule when you're entering the foyers. Too bad now the pictures (photos) was taken by the Gedung Kesenian Jakarta Management. Previously, watching in this building had added value because not just any artist could perform in Gedung Kesenian Jakarta. But now as long as you pay you can perform here.
It's not the same anymore.
Tempat nya luas. Cocok Untuk pertunjukkan drama. AC berfungsi dengan baik. Tetapi Ketika break air toilet mati
Cantik sekali gedungnya. Sudah lama ingin coba ke sini dan berkesempatan bisa mengunjunginya saat pertunjukan Musikal "Nirwana"
Hanya saja tata letak di toilet kurang nyaman, karena westafel sangat dekat dengan pintu bilik toilet.
Bangunan yg perlu dijaga agar tetap seperti aslinya. Sebaiknya diserahkan swasta utk dpt dilibatkan dlm perawatan dan peningkatan sistem audio yg baik utk "performance" musik atau "play".
Bersih dan rapi. Mempertahankan interior klasik. Ada kesalahan memberikan denah dari pihak GKJ sehingga nomer tiket dijual tetapi kursinya tidak ada. Baris H hanya sampai no. 20 sedangkan tiket H22. Harap diperhatikan dan dikoreksi mungkin ada seat lain serupa.
Tempat yang baik untuk menikmati verbagai macam jenis seni pertunjukan seperti teater atau stand up comedy.
SMP ST FRANSISKUS ASISI ART PERFORMANCE MAY 24,2023 UNFORGETABLE! PROUD OF Y'ALL! COME & JOIN US at SMP ASISI FOLKS!
Tempat pertunjukkan yang baik. Backstage nya bagus ada yang diatas dan ada juga yang dibawah. Lengkap ada mushola dan kantin mini yang bisa untuk santai-santai makan mie rebus
One of first venue/building in Jakarta for performing arts, the building itself rustic. You can take transjakarta and stop at passarbaru shelter, since it is just about 50m walk.
Luar gedung sangat rapi dan terawat, satpam ramah dan bagus dalam mengorganisir parkiran. Tetapi ketika masuk ke dalam gedung tercium samar bau tidak sedap, seperti bau sampah basah atau kotoran hewan, dari pintu masuk yg ada gong nya sampai saya duduk pas di depan stage, bau hilang timbul. Di dekat toilet sayap kiri banyak menumpuk sampah di tong yang nampaknya belum diangkut entah sudah berapa hari, mungkin dari situ muncul bau tidak sedapnya. Sound sistem pada waktu pertunjukan sempat macet ketika operet ballet mencapai klimaksnya, sayang sekali.
Saksi sejarah berkesenian di Indonesia sejak zaman kolonial. Salut dengan pengelola gedung tsb. Equipment light sound masing bisa dibilang prima walau zaman telah berganti. Pertahankan kebersihan serta warisan budaya tetap terjaga. Ingatkan pengunjung sama2 merawat.
Merupakan pencatat sejarah yang ada di tengah kerumunan metropolitan. Merekam berbagai macam pancaran puncak kehidupan tertinggi yang pernah di lakukan oleh umat manusia.
The most influential, amazing, unique, and beautiful building which is have been standing for more than 50 years
Gedung pertunjukan opera zaman kolonial Belanda. Struktur dan akustik bangunan yang baik, cocok untuk pertunjukan seni klasik maupun kontemporer. Dekat dengan halte Transjakarta dan 5 menit dari Stasiun Juanda, sehingga mudah menjangkau tempat ini dengan angkutan umum.
Gedung ini merupakan bangunan peninggalan kolonial Belanda yang berfungsi sebagai gedung kesenian yang masih terawat hingga sekarang.
Gedung Kesenian Jakarta merupakan bangunan tua peninggalan bersejarah pemerintah Belanda
Yang hingga sekarang masih berdiri kokoh di Jakarta
Terletak di Jalan Gedung Kesenian No. 1 Jakarta Pusat
Gedung tersebut merupakan tempat para seniman dari seluruh Nusantara mempertunjukkan hasil kreasi seninya
Seperti drama, teater, film, sastra, dan lain sebagainya
Gedung ini memiliki bangunan bergaya neo-renaisance yang dibangun tahun 1821 di Weltevreden
Yang saat itu dikenal dengan nama Theater Schouwburg Weltevreden juga disebut dengan Gedung Komedi
Ide munculnya gedung ini berasal dari Gubernur Jenderal Belanda Daendels
Kemudian direalisasikan oleh Gubernur Jenderal Inggris Thomas Stamford Raffles pada tahun 1814
Gedung yang bersejarah ini dibentuk dengan gaya empire oleh arsitek Arsitek Para perwira Jeni VOC, Mayor Schultze
Gedung yang berpenampilan mewah ini pernah digunakan untuk Kongres Pemoeda yang pertama (1926)
Dan di gedung ini pula pada 29 Agustus 1945, Presiden RI pertama Ir. Soekarno meresmikan Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP)
Dan kemudian beberapa kali bersidang di gedung ini
Kemudian dipakai oleh Universitas Indonesia Fakultas Ekonomi & Hukum (1951)
Dan sekitar tahun 1957-1961 dipakai sebagai Akademi Teater Nasional Indonesia (ATNI)
Selanjutnya tahun 1968 dipakai menjadi bioskop “Diana” dan tahun 1969 Bioskop “City Theater”
Baru pada akhirnya pada tahun 1984 dikembalikan fungsinya sebagai Gedung Kesenian (Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta No. 24 tahun 1984)
Gedung ini direnovasi pada tahun 1987 dan mulai menggunakan nama resmi Gedung Kesenian Jakarta
Sebelumnya gedung ini dikenal juga sebagai Gedung Kesenian Pasar Baru dan Gedung Komidi
Untuk penerangan digunakan lilin dan minyak tanah dan kemudian pada tahun 1864 digunakan lampu gas
Pada tahun 1882 lampu listrik mulai digunakan untuk penerangan dalam gedung
Aku beberapa kali ke sini untuk menonton beberapa pertunjukan. Kesannya selalu sempit contohnya toilet sempit terus kalau sudah duduk dan ada orang yg baru dateng, harus bangun dan keluar dari barisan dulu karena sempit banget buat orang lewat
Tempat yg sering di pakai untuk pertunjukan seni tempat yg mudah dijangkau di depanya ada halte bus tingkat dan halte busway pasa baru
Kesini waktu ada pementasan theater, gedungnya sering di gunakan untuk acara pementasa theater. Gedungnya masih sangat terawat, semoga tetap terawat ada 2 lantai di ruang pertunjukan panggung pertunjukan juga cukup besar. Boleh jadi refrensi untuk yang mencari pememtasan theater.